Paulus: Pertobatan & Perubahan Hidup


Paulus: Pertobatan dan Perubahan Hidup

Kis. 9:1-19a
Oleh: Yehezkiel Obehetan
Pendauluan
Pertebotan menjadi titik perubahan hidup seseorang atau dengan kata lain seseorang akan mengalami perubahan hidup dalam dirinya tatkala ia mengalami pertobatan atau perjumpaan pribadi dengan Yesusu Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Paulus  mengalami perubahan hidup dalam dirinya ketika dia mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus Kristus di perjalanan menuju ke Damsyik. Dari sana lah perubahan mulai terlihat dalam diri Paulus bahkan dalam kehidupan selanjutnya bahkan sampai kepada akhir hayatnya. Melalui renungan firman Tuhan ini, kita hendak mempelajari langkah pertebotan Paulus hingga berujung kepada perubahan hidup.
1.      Perjumpaan dengan Kristus (Ay. 3)
Perjumpaan dengan Kristus merupakan hal yang paling sentral dalam kehidupan seseorang karena dengan demikian ia akan dituntun menuju kepada perubahan hidup. Dalam ayat 3 ini menjelaskan bagaimana Paulus berjumpa dengan Kristus yang akhirnya dia dibawa pada perubahan hidup. Perjumpaan Paulus dengan Kristus juga merupakan perjumpaan yang unik, mengapa demikian? Karena Paulus berada dalam sebuah perjalan mengamban sebuah misi yang besar yakni misi membunuh orang-orang Kristen di kota Damsyik. Namun, dalam perjalanan mencapai misinya, Yesus menjumpai dirinya dengan cara cahaya yang terpancar dari langit mengelilingi dirinya
2.      Pengakuan akan Kristus (Ay. 4-5)
Paulus tidak sampai kepada perjumpaan dengan Kristus saja, lalu cukup, tidak! Melainkan dia lanjut kepada fase selanjutnya atau langkah selanjutnya menuju perubahan hidup yang sejati. Langkah selanjut yang diambil oleh Paulus untuk menuju perubahan hidup adalah “pengakuan”nya. Pengakuan bahwa Yesuslah Tuhan dan Juruselamat satu-satunya. Ada dua hal yang muncul dalam kedua ayat ini sebagai ungkapan pengakuan Paulus terhadap Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
a.       Rebah ke tanah (tersengkur)....... frasa ini menunjukan ketidak-mampuan seseorang terhadap sesuatu yang dihadapinya dan memohonkan kekuatan dari sumber kekuatan tersebut.. selain itu, kata rebah/tersengkur ini menunjukan tanda penyembahan atau sikap sembah dari seseorang kepada obyek penyembahannya
b.      Pengakuan yang keluar dari mulut Paulus sendiri... pengakuan ini keluar dari mulut Paulus setelah terdengar olehnya suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” mendengar pertanyaan ini maka pengakuan paulus nampak pada jawabannya “Siapakah Engkau, Tuhan.

3.      Pemulihan dari Kristus (Ay. 18-19)
Dari dua peristiwa di atas yang telah kita lihat di point pertama dan kedua di sana mengakibatkan Paulus tidak dapat melihat tiga hari lamanya dan juga selama tiga hari ia tidak makan dan minum (ay. 9). Namu peristiwa ini juga kita dapat menemukan bahwa perjumpaan dan pengakuan Paulus kepada Yesus Kristus membawa dia kepada sebuah “pemulihan”
a.       Selaput gugur dari matanya..... sehingga ia dapat melihat lagi....mata jasmaninya dibukakan, namun diwaktu yang sama mata rohaninya dibukakan pula, bahwa dia bukan lagi menjadi Saulus pembunuh orang Kristen tetapi menjadi Paulus yang dibunuh karena menjadi Kristen.
b.      Setelah dibaptis, ia makan lalu pulihlah kekuatannya, kekuatan yang baru Paulus dapat dari Kristus lagi-lagi bukan untuk mencari dan membunuh orang Kristen tetapi dengan kekuatan ini Paulus diberikan otoritas untuk menjadi saksi Kristus sampai akhir hidupnya.

4.      Pergi bagi Kristus (Ay. 6)
Bagian terakhir dari perenungan kita untuk mencapai perubahan hidup yang sesungguhnya melalui pertobatan ialah dimulai dengan kata “pergi”. Hal ini berbicara tentang visi, visi untuk misi penyelamatan jiwa-jiwa. Dalam ayat 6 Yesus memerintahkan paulus untuk bangun dan pergi, Paulus tidak tahu mau pergi ke mana dan tidak tau apa yang harus diperbuat? Namun Paulus taat dan pergi sesuai perintah dan di sanalah Paulus menemukan Visi sesungguhnya yang berasal dari Yesus yakni Paulus diselamatkan untuk pergi dan menjadi alat keselamatan kepada jiwa-jiwa hingga akhir hidupnya.
Aplikasinya
1.      Apakah setiap kita sudah mengalami perjumpaan dengan Yesus secara pribadi sebagai Tuhan dan Juruselamat satu-satunya dalam kehidupan kita?
2.      Apakah setiap kita dengan sadar tanpa paksaan oleh siapapun dan apapun menyadari bahwa pada dasarnya kita adalah manusia lemah dan berdosa sehingga membutuhkan seorang pribadi yang mampu menolong kita keluar dari lumpur dosa dengan ungkapan penggakuan bahwa dia adalah Tuhan dan Juruselamat?
3.      Apakah setiap kita telah mengalami pemulihan demi pemulihan dari Tuhan?
4.      Apakah setiap kita telah “Pergi” untuk memberitakan Injil Yesus Kristus kepada keluarga, tetangga, teman bahkan ke suku-suku bangsa?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

India dan Kristen

Jumlah Silsilah Yesus dari Abraham sampai Daud

Peranan Pemuda dan Mahasiswa Amarasi (IPMARASI)